Tips Menghadapi Banjir – Bencana banjir yang hampir tiap tahun terjadi di Wilayah Selatan Kabupaten Gresik, yang dilalui aliran sungai Kali Lamong tidak dapat menampung debit air sehingga melimpah, sehingga terjadilah banjir.
Kondisi seperti ini merupakan “RITUAL TAHUNAN”harunya menjadikan masyarakat lebih AWWARE dan menghadapinya. Dalam kesempatan ini MDMC perlu berbagi tips terkait menghadapi bencana Banjir dan upaya untuk Pengurangan Resiko Bencana (PRB) :
Cara Menghadapi Banjir

Mengenali resiko Bencana Banjir :a
- Hilangnya Nyawa, Harta Benda, pekerjaan dan kecacatan anggota tubuh
- Timbul Penyakit Paska Bencana
- Aktifitas Pendidikan sekolah tidak dapat berlangsung.
- Trauma Psikis dari dampak Bencana
- Infra Struktur Rusak
Upaya Pengurangan Resiko Bencana :
- Memahamkan masyarakat sebagai upaya Peringatan Dini (Early Warning) dengan bahaya banjir seperti Siaga 1 s.d. IV dan langkah yang harus dilakukan.
- Mengetahui tingkat kerentanan daerah tempat tinggal beresiko tinggi atau tidak, dan sebaiknya hindari membangun di tempat yang rawan banjir.
- Meningkatkan kapasitas untuk survive, untuk menolong dirinya sendiri ataupaun orang lain, misalnya bisa berenang, bisa menolong korban dalam keadaan darurat dengan BHD, Bantuan Hidup Dasar.
- Melakukan persiapan evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi yang lebih tinggi (aman)
- Membicarakan dengan anggota keluarga mengenai ancaman banjir dan merencanakan tempat berkumpul /pertemuan apabila terpencar-pencar.
- Mengetahui bantuan apa yang bisa diberikan apabila ada anggota keluarga yang terkena banjir, dengan data seakurat mungkin agar yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.
- Mengetahui kebutuhan khusus anggota keluarga atau tetangga jika banjir (terutama yang tergolong rentan : Manula, anak-anak, Ibu Hamil, orang yang sedang sakit)
- Membuat persiapan untuk hidup selama 3 hari, misalnya persediaan tas siaga bencana, penyediaan makanan dan minuman serta obat-obatan
- Mengetahui bagaimana cara mematikan air, listrik dan gas
- Menyimpan dokumen di tempat yang aman dan khusus (dalam satu tas) jika sewaktu-waktu terjadi bencana, mudah untuk penyelamatannya
- Perhatikan berbagai instrument listrik saat bersentuhan dengan air banjir.
- Menggunakan air bersih dengan esfien.
- Melibatkan diri dalam pendistribusian bantuan
- Prioritas jiwa yang harus dievakuasi adalah Manula, anak-anak, Ibu Hamil, orang yang sedang sakit.
- Jika berada di pengungsian pola hidup sehat tetap menjadi perhatian, dengan sistem sanitasi bagus.
- Jika ada rumah saudara yang bisa ditinggali untuk mengungsi adalah lebih baik dari pada harus tinggal di pengungsian yang sangat rentan tertular penyakit.
- Tetap bersikap tenang dan tidak panik dalam proses evakuasi dan dalam pemberian pertolongan.
- Meningkatkan Kapasitas untuk Pengurangan Resiko Bencana
Respon pertama dalam penanggulangan bencana adalah orang yang terdekat dengan kejadian, untuk itu diperlukan upaya peningkatan kapasitas secara berkesinambungan dalam upaya menghadapi bencana, kemandiran serta kemampuan menolong (Self Reliance) menjadi prioritas.
baca juga: Meyakini Adanya Hari Akhir
Demikian persiapan kita untuk menghadapi banjir, semoga bermanfaat.
Fatchur Rahman & Achmad Muzazin (MDMC Kab. Gresik)