Mendampingi anak laki-laki remaja, seringkali menjadi tantangan bagi sebagian orang tua. Karena pada masa remaja, anak laki-laki memiliki kebutuhan akan kemandirian. Di sisi lain, remaja laki-laki juga memiliki kebutuhan untuk menemukan jati dirinya.
Saat berurusan dengan remaja laki-laki, orang tua perlu membuat batasan yang jelas. Namun, pembatasan tidak selalu diberikan dengan cara yang kasar. Dilansir dari news.schmu.id, seorang pendidik yang berfokus pada masalah pengasuhan anak, Maggie Dent berbagi tips untuk menghadapi remaja laki-laki :
1. Jangan Mempermalukan Mereka
Mengingatkan anak perlu dilakukan, selama tidak mempermalukannya. Beri anak peringatan tegas, tapi kontrol agar tetap hangat.
- Katakan bahwa Mereka Tidak Bodoh
Saat Anda mengasuh remaja, penting untuk menggunakan ‘jendela’ mereka untuk melihat dunia. Seperti mengajak mereka berbicara. Anda bisa membicarakan perubahan hormonal, otak, dan fisik hingga pengaruhnya pada mereka agar mereka tidak lagi merasa bodoh. Ini akan membebaskan mereka dari harga diri yang rendah.
- Memanggil dengan Penuh Kasih
Jangan lupa memanggilnya dengan nama yang penuh kasih. Panggilan penuh cinta akan mengingatkannya bahwa Anda mencintainya, apa pun yang terjadi.
- Tidak Perlu Mengomel
Mengomel kepada remaja putra ibarat berteriak pada kehampaan. Ini contoh rahasia komunikasi yang efektif dengan anak laki-laki seperti memperhatikan waktu, nada suara, dan menghindari kontak mata langsung.
- Rumah adalah Tempat yang Aman untuk Berkumpul dengan Teman
Remaja memiliki kebutuhan untuk bersama teman-temannya. Ciptakan rumah sebagai lingkungan yang ramah dan aman bagi mereka. Remaja masih membutuhkan dukungan orang dewasa.
- Ceritakan Kisah Tentang Seorang Pria yang Baik
Remaja membutuhkan panutan. Maka tunjukan kisah-kisah mengenai laki-laki dewasa yang sempat membuat kesalahan atau gagal lalu bangkit kembali pada sang anak.
- Cintai Mereka Apa Adanya
Satu hal yang perlu diingat setiap orang tua adalah mencintai anak apa adanya. Setiap remaja laki-laki ingin dilihat, didengar, dan dicintai. (Penulis Nuril Fitriana, Editor Kirom)