Ginjal merupakan sepasang organ dalam tubuh kita yang teretak di sisi kanan dan kiri bawah tulang rusuk bagian belakang.
Berdasarkan P2PTM.Kemkes.go.id, Pada tahun 2013, sebanyak 2 per 1000 penduduk atau 499.800 penduduk Indonesia menderita Penyakit Gagal Ginjal. Dengan prevalensi gagal ginjal pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan (0,2%).
Penyakit ginjal merupakan penyakit yang terjadi karena adanya disfungsi organ ginjal kita. Seringkali penyakit ini tidak terdeteksi pada diagnosa awal. Terdapat beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam menjaga ginjal kita.
- Mengetahui fakta terkait ginjal.
Ginjal kita berfungsi untuk mengatur kadar cairan tubuh, menyaring zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, melepaskan hormon yang mengatur tekanan darah, mengaktifkan Vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang, Melepaskan hormon yang dapat memproduksi sel darah merah , serta menjaga keseimbangan mineral yang terdapat pada darah (natrium, fosfor, kalium).
Adapun beberapa masalah kesehatan yang diakibatkan oleh disfungsi ginjal seperti penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, anemia atau jumlah sel darah merah rendah, kerusakan saraf, osteoporosis, Gagal ginjal stadium akhir atau ESRD.
- Menilai potensi penyebab penyakit ginjal dalam diri sendiri
Terdapat lima hal yang dapat meningkatkan resiko terkena penyakit ginjal yaitu memiliki riwayat diabetes, tekanan darah tinggi atau hipertensi, penyakit jantung, kegemukan, adanya keluarga yang menderita penyakit ginjal.
Selain itu, faktor usia juga mempengaruhi tingkat resiko terkena penyakit ini, penggunaan NSAID atau obat penghilang rasa sakit (ibuprofen/naproxen), gangguan autoimun, infeksi saluran kandung kemih kronis, dan batu ginjal.
- Kenali gejalanya
Penyakit ini tidak mudah terdeteksi, namun kita dapat memperhatikan beberapa hal untuk berhati-hati seperti:
- Kelelahan
- Sulit buang air kecil atau nyeri
- Urine berbusa
- Rasa haus meningkat
- Warna urin merah muda atau gelap
- Mata sembab
- Beberapa anggota tubuh bengkak (wajah, tangan, perut, kaki, dan pergelangan kaki)
- Melakukan pemeriksaan
- Tes Darah (Tes BP)
Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil (glomeruli) di ginjal.
- Tes Urine
Mengecek kadar protein dan albumin pada urine dapat mendeteksi adanya masalah pada ginjal.
- Tes Darah (Glomerular Fitration Rate)
Pengukuran kadar kreatin pada darah digunakan untuk mengetahui laju filtrasi glomerulus ginjal.
- Mengatur pola hidup atau lifestyle
Seperti pada umumnya, kita perlu menjaga kesehatan tubuh kita sebagai bentuk pencegahan, seperti :
- Olahraga secara teratur karena dapat mempercepat kerja ginjal
- Selalu mengontrol berat badan
- Melakukan diet sesuai kebutuhan
- Berhenti merokok
- Minum secukupnya
- Selalu memantau kadar kolestrol
- Melakukan pemeiksaan tahunan
- Mengetahui riwayat kesehatan dari keluarga guna mengetahui beberapa penyakit yang dapat diturunkan melalui genetik maupun budaya keluarga
Namun jika sudah dinyatakan adanya disfungsi organ ginjal, hal yang bisa kita lakukan yaitu :
- Menurunkan tekanan darah
- Mengelola kadar gula darah
- Mengurangi asupan garam
- Hindari NSAID atau obat penghilang rasa sakit
- Mengkonsumsi protein secukupnya
Beberapa tahapan tersebut diharapkan dapat membuat kita lebih peduli dengan ginjal. Menjaga ginjal merupakan bentuk dari rasa bersyukur kepada Allah swt. atas diberinya nikmat organ ginjal. Tanpa ginjal tubuh kita akan mudah teracuni oleh zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan kembali oleh tubuh. (Zalza)
Sumber : kidney.org
Edisi Majalah Matahati Desember 2020