Sampai saat ini pandemic covid-19 belum juga usai. Dampak covid-19 semakin terlihat nyata, terutama pada banyaknya nyawa korban yang diakibatkan oleh pandemic ini. Keluarga yang ditinggalkan pun harus rela akan kepergian mereka. Covid-19 juga telah merenggut kebahagiaan anak-anak, setelah wafatnya orang tua mereka.
Atas dasar ini, Lazismu Gresik telah membuka kesempatan pada masyarakat untuk menjadi orang tua asuh sejak bulan Agustus. Membantu dalam membiayai Pendidikan anak yatim akibat covid-19.
Kali ini, Lazismu mewawancarai salah satu orang tua asuh, Dra Liza Khoironi, Ak yang membantu biaya Pendidikan Khanza Jeneeta Ariesttadewi dan Muhammad Iham Alfarisi.
“Saya mendapat informasi dibuka kesempatan menjadi orang tua asuh dari Cak Amil dan adik saya, Firdaus Fahmi. Dari daftar nama anak-anak yang ada di katalog, saya pilih 2 orang.” Cerita ibu satu anak ini.
Hati Liza tergerak untuk membantu kedua anak tersebut agar mereka tetap bisa terus menimba ilmu dan menggapai impian besarnya di bidang Pendidikan.
“Khanza merupakan anak yatim piatu. Sedangkan Ilham kelas 12 yang tentu sangat penting bagi masa depannya agar bisa menyelesaikan Pendidikan SMA dengan tenang.” Ujar Liza yang bekerja di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) PNS.
Meski Khanza dan Ilham berada di rumah masing-masing serta Liza berada di Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, komunikasi diantara keduanya tetap terjalin. Ilham merupakan siswa kelas dua belas SMAM Gresik, sedangkan Khanza saat ini bersekolah di MIM 1 Gumeno kelas lima.
“Khanza InsyaAllah biaya Pendidikan setahun kedepan akan selesai. Saya ingin mengalokasikan ke anak asuh yang lain,” ucap penyuka makanan serba jepang dan jawa timur.
Dalam wawancaranya (27/09/2021), Liza mengenal lazismu sudah sekitar 15 tahun.
“Awalnya lazismu pusat tanpa kontak person. Apabila saya ingin membayar zakat, infaq, atau sedekah saya transfer di rekening yang saya dapat dari media. Almarhum ibu saya yang selalu mengingatkan saya untuk berqurban, emmbayar zakat, infaq, dan sedekah di Lazismu Gresik.”
Lulusan S1 Universitas Airlangga (Unair) ini menceritakan arti ibu dalam kehidupannya.
“Ibu menjadi inspirasi dalam setiap Langkah agar saya tidak mudah menyerah. Ibu adalah sosok yang sangat istimewa bagi saya, apalagi setelah ayah saya meninggal di tahun 1987. Ibu menjadi orang tua tunggal bagi saya dan enam saudara saya.” Ujar lulusan S2 Universitas Krisnadwipayana.
Ibu menjadi inspirasi bagi Liza dalam memahami arti kesabaran, tanggung jawab, mandiri sebagai Wanita, dan arti pentingnya berbagi dan saling tolong menolong(df).