• Call: +6282140339693
  • E-mail: [email protected]
  • Login
  • Register
Blog Lazismu | Informasi galang dana zakat infaq dan sedekah
  • Home
  • Kisah Inspirasi
  • Tips
  • Berita
  • Videos
  • Tentang
No Result
View All Result
Lazismu Gresik
No Result
View All Result

Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu

lazismu gresik by lazismu gresik
Desember 1, 2020
in Artikel, Ibadah
Reading Time: 2min read
0
Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu
Share on FacebookShare on Twitter

Agama Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang sangat penting. Allah Swt menjanjikan kepada orang-orang yang memiliki pengetahuan dengan derajat tinggi di sisi-Nya, apalagi di sisi manusia lainnya. Demikian pula dengan Rasulullah saw yang menganjurkan kepada umat Islam agar menuntut ilmu setinggi-tingginya.

وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S At-Taubah/9:122)

Dalam ayat diatas berisi perintah jihad itu tidak hanya dipahami dengan mengangkat senjata, tetapi memperdalam ilmu pengetahuan dan menyebarluaskannya juga termasuk kedalam jihad.

Fungsi ilmu adalah untuk mencerdasakan umat. Tidak dibenarkan menuntut ilmu pengetahuan hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja, apalagi mengagungkan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri. Pentingnya memperdalam ilmu pengetahuan, mengamalkannya dengan baik, dan menyebarluaskannya.

Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw. adalah perintah untuk membaca atau belajar. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. al-‘Alaq:1-5).

Hukum Menuntut Ilmu

Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui manusia, baik yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat, maka wajib dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-ilmu wajib itu terbagi atas dua bagian, yaitu fardu  kifayah dan fardu ‘ain.

  1. Fardu Kifayah. Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir, seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya.
  2. Fardu ‘Ain. Hukum mencari ilmu menjadi far«u ‘ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya.

 

Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu

  1. Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadillah/58:11)
  2. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi.” (H.R. ad-Dailami)
  3. Merupakan sedekah yangg paling utama Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.” (H.R. Ibnu Majah)
  4. Lebih utama dari pada seorang ahli ibadah Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang ahli ibadah.” (H.R. ad-Dailami)
  5. Lebih utama dari śalat seribu raka’at Dari Abu Zarr, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Aba Zarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu dari pada śalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu rakaat.” (H.R. Ibnu Majah)
  6. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah. Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah.” (H.R. ad-Dailami)
  7. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah (masjid) Allah ‘Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan jalan baginya menuju surga.” (H.R. Muslim dan Ahmad).

 

Menerapkan Perilaku Mulia 

Perilaku yang mencerminkan sikap memahami Q.S. at-Taubah ayat 122, di antaranya seperti dalam aktivitas-aktivitas sebagai berikut.

  1. Jadilah orang yang berilmu (pandai), sehingga dengan ilmu yang dimiliki seorang muslim bisa mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada orang-orang yang ada disekitarnya. Dan dengan demikian kebodohan yang ada dilingkungannya bisa terkikis habis dan berubah menjadi masyarakat yang beradab dan memiliki wawasan yang luas.
  2. Jika tidak bisa menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada umat manusia, jadilah sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan sekitar dan dari orang-orang pandai.
  3. Jika tidak bisa menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang mau mendengarkan ilmu pengetahuan. Setidaknya jika kita mau mendengarkan ilmu pengetahuan kita bisa mengambil hikmah dari apa yang kita dengar.
  4. Jika menjadi pendengar juga masih tidak bisa, maka jadilah sebagai orang yang menyukai ilmu pengetahun, diantaranya dengan cara membantu dan memuliakan orang-orang yang berilmu, memfasilitasi aktivitas keilmuan seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan pengajian dan lain-lain.
  5. Janganlah menjadi orang yang kelima, yaitu yang tidak berilmu, tidak belajar, tidak mau mendengar, dan tidak menyukai ilmu. Jika diantara kita memilih yang kelima ini akan menjadi orang yang celaka.

 

 

Sumber : mikirbae.com

editor: difa

Tags: Akhlak MuliaIlmuIlmu IslamPengetahuan
ShareTweetShareSend
Previous Post

Bagaimana Berbusana Muslim dan Muslimah yang Baik?

Next Post

Saling Menasehati dalam Islam

lazismu gresik

lazismu gresik

Next Post
Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu

Saling Menasehati dalam Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update

Mari Mendongeng, Mumpung Banyak Waktu dengan Anak

Dian Berkah, Berbagi Merupakan Perilaku Ketakwaan Setiap Muslim

Gerakan Ta’awun ditengah Pandemi Covid-19

Tidak Cuma Enak, Manfaat Alpukat Juga Banyak

Bangkit Dari Kegagalan, Roziqin Kembangkan Usaha Jajanan Pasar

Kunci Sukses Wakapolres Gresik Tahun 2020, Kompol Dhyno Indra Setyadi

Lazismu Gresik

Lembaga Amil Zakat Nasional

Recent News

Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu

Mari Mendongeng, Mumpung Banyak Waktu dengan Anak

Maret 13, 2021
Dian Berkah, Berbagi Merupakan Perilaku Ketakwaan Setiap Muslim

Dian Berkah, Berbagi Merupakan Perilaku Ketakwaan Setiap Muslim

Maret 13, 2021

© 2018 Lazismu Gresik

No Result
View All Result
  • Home
  • Kisah Inspirasi
  • Tips
  • Berita
  • Videos
  • Tentang

© 2018 Lazismu Gresik

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In