Hari kelahiran Nabi Muhammad saw diperingati pada 12 Rabi’ul Awal atau tahun Islam 1442 H. Hal ini dapat dilakukan dengan mengisi kegiatan yang baik dan melakukan amalan-amalan serta doa untuk Nabi Muhammad saw.
Bulan Rabi’ul Awal juga disebut bulan muulud merupakan bulan yang sering digunakan untuk memperbanyak baca shalawat dan salam kepada Rasulullah saw. Shalawat merupakan bentuk jamak dari shola yang artinya doa. Memperbanyak membaca sholawat dapat membantu hidup menjadi lebih baik di dunia dan di akhirat, sehingga mendapatkan syafa’at dan juga mendapatkan keberkahan dari Rasulullah saw.
Bulan Rabi’ul Awal ini juga merupakan bulan umat untuk berkumpul dan melakukan amal baik bersama-sama, hal ini dapat menanamkan, memupuk, serta menumbuhkan rasa cinta atau mahabbah umat kepada Rasulullah saw. Selain itu juga, Rabi’ul Awal menjadi bulan untuk mengungkapkan kecintaan dan kegembiraan dengan Rasulullah SAW serta untuk mengembalikan keteguhan cinta kepada Rasulullah saw. Bagi seorang mukmin, kecintaan pada Nabi merupakan seuah kewajiban dan salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
Dengan memperingati kelahiran Nabi atau yang disebut dengan Maulid Nabi kita akan memperoleh banyak keistimewaan salah satunya mendapatkan Rahmat dari Allah Swt, yakni berupa taman surga dan juga dibangkitkan bersama-sama dengan orang yang masuk ke dalam golongan orang jujur, orang yang mati syahid dan juga orang sholeh.
Ada banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan pada bulan Rabi’ul Awal. Beberapa amal kebaikan yang bisa dilakukan untuk memuliakan hari kelahiran Rasulullah saw adalah membaca Al Quran, bershalawat, memuji Nabi, memperbanyak sedekah dalam Islam. dan juga menjamu makanan untuk orang lain, berbuat banyak kebaikan pada fakir miskin dan banyak lagi yang lainnya.
Sebagai umat Islam seharusnya berbahagia dan bergembira dengan Maulid Nabi. Allah Swt berfirman Al quran Surat Yunus ayat 58:
قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
Katakanlah, “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.
Merayakan Maulid Nabi, merupakan sebuah ungkapan kecintaan dan kegembiraan terhadap Nabi Muhammad saw. Dapat menjadi pengingat untuk kembali mencontoh kesalehan Nabi Muhammad saw. Juga mengingatkan untuk tetap istiqamah mengikuti pesan Rasul terutama dalan ukhuwah Islamiyah karena hanya tali iman yang dapat mengikat setiap pribadi, baik di dunia dan di akhirat. Sedangkan, ikatan biologis hanya sampai hidup di dunia saja. Sebagai umat Rasulullah, seharusnya setiap Muslim dapat memberikan yang karya terbaik untuk Islam dan kemajuan negara. Umat Islam juga harus mampu melakukan amar ma’ruf nahi munkar sehingga dapat mengetahui posisi dan tujuan hidupnya.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah era 1970-1990, KH Abdur Rozaq Fachruddin menyambut Maulid Nabi Muhammad Saw dengan sebuah refleksi tentang perjalanan dan hikmah Rasulullah saw. Sudah menjadi tradisi yang hidup sejak Agama Islam berada di Indonesia, merayakan hari kelahiran Nabi Besar Muhammad saw tersebut. Bahkan setelah Negara kita merdeka maka tanggal dua belas Rabiul Awal sudah merupakan hari besar Islam yang resmi yang dirayakan oleh negara kita Republik Indonesia yang berdasar Pancasila ini.
Merayakan hari Maulid Nabi Besar Muhammad Saw di kalangan keluarga Muhammad dijadikan suatu media dakwah Islam. Karena itu keluarga Muhammadiyah merayakannya tidaklah terikat ketat oleh tanggal dua belas Rabiul Awwal dan tidak pula berupa gerak yang mati. Resmi organisatoris, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menyampaikan instruksi peringatan Milad Nabi Muhammad Saw kepada Pimpinan Wilayah, Daerah dan Cabang di seluruh Indonesia. Semoga Pimpinan Muhammadiyah seluruhnya dikaruniai pertolongan Allah dapat melaksanakan instruksi tersebut dengan niat mencari keridhaan Allah guna penyebarluasan Agama Islam yang sekarang ini masih memerlukan keuletan serta kegigihan, bahkan pembiayaan yang tidak sedikit.
Mengambil Hikmah
Bagi keluarga Muhammadiyah sesungguhnya setiap saat saat hati dan pikirannya selalu dipertautkan dengan dengan suri tauladan Nabi Muhammad Saw. Nama Muhammadiyah itupun dimaksudkan, agar seluruh keluarga Muhammadiyah senantiasa berusaha untuk mengikuti tindakan Nabi kita Muhammad Saw baik dalam perilaku hidup sehari-hari apalagi dalam soal-soal ibadah mahdhi.
Dalam kita memperingati hari kelahiran Nabi Besar Muhammad Saw, marilah kita mengambil hikmah dari ajaran-ajarannya, begitu juga mengambil hikmah dari perilaku dan tindakan selama hidupnya sebagai Rasulullah, untuk dapat kita terapkan dalam kehidupan kita bersama.
Sejak sebelum Muhammad diangkat oleh Allah sebagai Rasul penutup, Muhammad sudah terkenal dengan akhlaqnya yang sangat terpuji, ialah ia dapat dipercaya. Sampai-sampai namanya terkalahkan oleh gelar yang digelarkan oleh masyarakatnya kepadanya ialah “Al Amin.” Al Amin artinya yang sangat dipercaya.
Kalau pada akhir-akhir setelah Muhammad mendapatkan kerasulannya dari Allah Swt, banyak orang tidak mempercayainya maka hal itu bukan karena Muhammad telah luntur kejujurannya, melainkan orang banyak itu sendiri yang telah terjangkit penyakit dengki di dalam hatinya. Dan memang dengki itulah yang memasuki kebenaran.
Muhammad berhasil dalam membina masyarakat pada waktu itu antara lain, karena Muhammad benar-benar dapat dipercaya. Dapat dipercaya sebagai seorang anak. Dapat dipercaya sebagai seorang pedagang. Dapat dipercaya sebagai seorang penyalur. Dapat dipercaya sebagai seorang suami. Dapat dipercaya sebagai seorang pemimpin umat. Dapat dipercaya sebagai panglima perang. Dapat dipercaya sebagai orang yang mendapat penyerahan harta negara. Dapat dipercaya sebagai kepala negara. Dan dapat dipercaya sebagai seorang pembawa dan penganjur kebenaran.
Untuk kejujurannya itu dia mengorbankan apa yang diperlukan. Perasaan, kehormatan, pikiran, waktu, kekuatan, harta, bahkan sampai jiwanya dipertaruhkan untuk menegakkan kejujurannya. Kejujuran yang menuju keridhaan Allah.
Keluarga Muhammadiyah yang memahami apa siapa Muhammadiyah dan untuk apa Muhammadiyah didirikan. Hendaknya meresapkan benar-benar sifat kejujuran Muhammad Rasulullah saw untuk diterapkan pada dirinya dan seterusnya untuk diperkembangkan kepada masyarakat yang dapat dijangkaunya. Bukan untuk kepentingan dan keuntungannya diri pribadi, melainkan untuk kepentingan dan keuntungan serta keselamatan masyarakat pada umumnya. Keluarga Muhammadiyah selamatkanlah diri Anda dan keluarga Anda dari bahaya dan malapetaka yang sebenarnya. Dan marilah memohon kepada Allah hidayat dan taufiq, karena hanya kepada Allah jualah kita memohon.
Sumber : suaramuhammadiyah.id dan sumber lainnya.
editor: difa