Doa Agar dikabulkan Oleh Allah SWT- Do’a merupakan sebuah alat komunikasi antara seorang hamba dengan tuhannya. Do’a dapat dikatakan sebagai bentuk penghambaan seorang manusia terhadap penciptanya. Do’a menggambarkan kekuatan, harapan, cinta, rasa syukur, dan juga kelemahan seorang hamba.
Doa Agar dikabulkan Oleh Allah

Intisari dari do’a sendiri yaitu sebuah inayah atau perhatian, ma’unah atau pertolongan, dan hidayah atau bimbingan dalam menemukan solusi permasalahan hidup.
Dalam Al-Qur’an surat Ghafir ayat 60, Allah berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ ٦٠
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”
Dalam ayat tersebut Allah swt. menegaskan bahwa hambaNya yang tidak mau berdo’a adalah hamba yang sangat sombong. Karena merasa sudah mampu melakukan semua hal tanpa campur tangan Allah swt. Orang-orang tersebut termasuk ke dalam orang-orang yang merugi.
Seringkali yang terjadi saat ini yaitu hanya berdo’a pada saat terjebak dalam masalah, namun meninggalkannya pada saat sudah menemukan solusi.
Hal tersebut sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Fussilat ayat 51:
وَإِذَآ أَنۡعَمۡنَا عَلَى ٱلۡإِنسَٰنِ أَعۡرَضَ وَنََٔابِجَانِبِهِۦ وَإِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ فَذُو دُعَآءٍ عَرِيضٖ ٥١
“Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, maka ia banyak berdoa”
Adapun konteksnya pada saat itu dijelaskan dalam sebuauh hadits riwayat Turmudzi dan Al-Hakim yang artinya:
“Barangsiapa yang ingin agar doanya di waktu kesusahan dikabulkan oleh Allah, maka hendaklah ia memperbanyak doa di waktu lapang dan bahagia.”
Doa Agar dikabulkan Oleh Allah SWT, Memaksimalkan do’a tentunya menunjukkan kecintaan dan penghambaan seorang manusia. Berdo’a bukan hanya berupa permohonan atau permintaan seorang hamba agar diberikan penghidupan yang lebih baik.
Dalam do’a terdapat pujian terhadap keagungan, kebesaran, kemurahan, dan kekuasaan Allah swt. Sehingga dalam berdo’a seharusnya bersamaan dengan kesadaran ingin memperbaiki diri, pengakuan atas segala kesalahan dan dosa, serta tekad menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Berdo’a akan percuma ketika hanya lantunan permohonan kepada Allah swt. Namun hasilnya akan berbeda jika diikuti kegiatan merealisasikan do’a tersebut. Istilahnya dalam islam yaitu ikhtiar. Setelah sudah berikhtiar, Allah swt. menyuruh kita untuk bertawakkal atau berserah diri kepada Allah.
Dalam berdo’a juga mengenal ruang dan waktu yang dikatakan mustajabah atau ‘sinyal pengabulannya kuat dan jernih’.
Dalam hal ruang atau tempat terdapat beberapa tempat yang dikatakan mustajabah untuk berdo’a seperti rumah-rumah Allah swt. terutama al-Masjid al-Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid al-Aqsha.
Sedangkan waktu yang dikatakan mustajabah yaitu pada sepertiga malam terakhir, kemudian sebelum subuh, lalu waktu antara azan dan iqamah, serta sepanjang waktu di bulan suci Ramadlan.
Hal tersebut sejalan dengan hadits yang artinya:
“Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak (oleh Allah), yaitu: doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang teraniaya. (HR. At-Turmudzi).
Sebagai seorang hamba yang senantiasa berdo’a kepada Allah swt. kita seharusnya mengetahui tata krama dalam berdo’a yang benar. Seperti menggunakan pakaian yang selayaknya, menjaga kebersihan tubuh sebelum berdo’a, serta memperhatikan makanan yang masuk ke tubuh agar senantiasa halal.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ ١٨٦
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”
baca juga: 7 Keutamaan Shalat Tahajud, Salah Satunya Ditempatkan di Surga
Penulis: Zalza
sumber: fatwatarjih.or.id