Air mata Dini terlihat berkaca-kaca ketika mendapatkan doa dari amil Lazismu Gresik Miftakhul Huda, Selasa (02/09/2020). Pasalnya, ibu empat orang anak ini membawa sebungkusan besar donat dan juga aneka jajanan ke kantor Lazismu Gresik.
“Setiap harinya, saya memproduksi donat, untuk dijual kepada pengecer di area Giri. Nah, ini ada rejeki saya mampir ke kantor Lazismu,” ujar ibu empat orang anak ini.
Ya, Dini Tirawanti yang akrab disapa bu Dini ini merupakan penerima manfaat Lazismu Gresik berupa seperangkat alat dan bahan usaha produksi donat bulan Agustus 2020 lalu.
Menurut Dini, awal mula dia berjualan karena ingin mengisi waktu luang. “Saya ini memiliki sifat paranoid, sehingga saya tidak boleh melamun,” ujar Dini kepada Matahati.
Akhirnya, dia memutuskan untuk belajar kursus. “Awal mula jualan donat, sehari produksi 4 kg, kini bertambah terus menjadi 6 kg, semoga makin banyak,” harapnya yang telah berjualan donat 7 tahun silam.
Kini, anak-anak Dini semakin besar. Biaya pendidikan juga makin membengkak. Hal ini membuatnya makin semangat untuk bekerja. “Harus optimis, semua Allah yang mengatur. Kita tidak boleh putus asa, ikhitar, berjuang terus,” ceritanya.
Roda kehidupan tidak selamanya mulus, dahulu suami Dini merupakan pengrajin perhiasan imitasi, namun bangkrut di tahun 2019 dan menyisakan tanggungan di sana sini. Menurut Dini, ini merupakan takdir Allah yang harus dia hadapi dengan tegar.
“Aset-aset saya habis untuk membayar cicilan, namun tidak ap-apa, ini takdir Allah untuk saya dan suami berjuang dari titik nol,” papar Dini.
“Saat ini, untuk menambah pundi-pundi pendapatan, suami berjualan blinjo asin,” tambah Dini.
“Rejeki Allah tidak ada yang tahu. Saya pernah melakukan pengelolaan keuangan, awalnya terlihat memang mustahil mendapatkan uang, tapi ternyata janji Allah itu pasti. Dengan bersedekah, tiba-tiba rejeki datang dengan sendirinya,” pungkas Dini.
Ya, Dini merupakan sosok yang pekerja keras dan murah hati. “Ketika pelatihan UMKM beliau memberikan bonus snack kepada peserta,” ucap amil Lazismu, Miftakhul Huda, Rabu (16/09/2020).
Ketika ditanyai mengenai kualitas donat. Dini menyatakan bahwa tepung yang dia gunakan merupakan tepung berkualitas. ”Saya menjual donat dengan harga Rp. 1.500 per donat, untuk bahan saya menggunakan terigu dengan merk yang berkualitas agar hasil donatnya tidak mengecewakan,” ujar Dini.
Ketika ditanya tentang duka berjualan donat, Dini bercerita bahwa dia pernah diejek sebagai pengedar sabu-sabu. “Lha mau gimana lagi, kan donat saya pakai serbuk gula yang berwarna putih, jadi sering dicap penjual sabu-sabu,” ceritanya.
Namun bagi Dini, ejekan tersebut tidak masalah, “Itu sebagai pelecut saya untuk lebih tabah dan semangat untuk berusaha,” ujarnya.
Bagi yang penasaran dengan donatnya, bisa dipesan di Donat Haniz, Sunan Giri 13-E/40 Sidomukti Kebomas atau via telepon di 082335386430. Yuk, kita belajar kesabaran dan kedermawanan dari Dini Tirawanti.
(Liesna)
Edisi majalah Matahati Oktober 2020