Adab Menasihati dalam Hal Kebaikan — Nasihat merupakan sebuah anjuran (berupa petunjuk, peringatan dan teguran) yang baik (KBBI). Oleh sebab itu, saling menasihati merupakan perbuatan yang dianjurkan oleh setiap manusia, terutama kaum Muslim.
Dasar Menasihati dalam Hal Kebaikan

Hadist dan Al-Qur’an menyatakan bahwa saling menasihati merupakan perbuatan yang mulia. Rasulullah telah bersabda sebagai berikut :
Dari Abu Ruqayyah Tamiim bin Aus Ad Daari r.a, “Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda : Agama adalah Nasihat, kami bertanya : Untuk Siapa? Beliau bersabda : Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslim.”
Menasihati dalam Hal Kebaikan, menurut Aida Ilallah yang dilansir dari Muhammadiyah.or.id, hadis ini mengungkapkan mengenai Agama Islam yang merupakan nasihat. Agama Islam adalah agama yang senantiasa saling menasihati, saling menyayangi dan juga saling mencintai.
Seseorang yang berusaha mencegah dari perbuatan yang tidak diridhoi oleh Allah SWT dengan cara menasehati, itu merupakan tanda perhatian kepada sesama muslim.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ashr:1-3, bahwa manusia harus saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Artinya : “Demi masa, sesungguhnya seluruh manusia itu berada dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman, dan beramal shalih, dan saling menasihati dalam kebenaran, dan (saling menasihati) dalam kesabaran.” (Al Ashr: 1-3)
Dalam ayat ini, manusia tidak cukup hanya dengan beriman dan beramal shalih. Namun, kesalihan sosial dipraktekkan dengan saling memberikan nasihat dalam hal kebaikan.
Berdasarkan hadist dan juga ayat diatas, memberi nasihat merupakan perintah yang dianjurkan untuk dilaksanakan.
Faktanya, saat ini setiap orang tidak lepas dari kesalahan. Baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Seringkali, ketika teman kita melakukan kesalahan, kita menegurnya secara langsung.
Respon setiap orang dalam menerima teguran beraneka ragam. Ada yang menerima dengan lapang dada, ataupun yang sebaliknya. Marah.
Nasehat Menurut Al-Qur’an dan Hadits
Nah, bagaimana sih adab menasihati yang baik? Berikut tips untuk menasihati :
- Pertama, tidak merendahkan ego orang yang ditegur
Karena, secara psikologis, bila ego seseorang direndahkan, dia justru membuat pertahanan diri untuk menyelamatkan egonya dari gangguan pihak luar.
- Cari waktu yang tepat
Salah waktu juga membuat teguran dipahami sebaliknya. Niat untuk meluruskan kesalahan pun tidak akan tercapai.
- Pahami posisi sosial orang yang ditegur
Jangan sampai teguran dianggap sebagai ancaman bagi posisi orang yang kita tegur.
- Tegur dengan lemah lembut
Seseorang yang hendak memberikan nasehat haruslah bersikap lembut, sensitif, dan beradab di dalam menyampaikan nasehat. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
Artinya, “Setiap sikap kelembutan yang ada pada sesuatu, pasti akan menghiasinya. Dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya. (HR. Muslim)
Dilansir dari Muslimah or.id, Fir’aun adalah sosok yang paling kejam dan keras di masa Nabi Musa namun Allah tetap memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun agar menasehatinya dengan lemah lembut. Allah Ta’ala berfirman,
فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا
Artinya, “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut.” (QS. Ath Thaha: 44)
baca juga: Memaknai Tahun Baru Islam 1442 Hijriah
Jadi, berbicara lemah lembut akan melunakkan hati seseorang, sehingga nasihat akan lebih mudah untuk diterima.
Nasehat Menurut Psikologi
Menurut psikolog, Retno Riani MPSi yang dilansir dari tribunnews, secara psikologi, berikut tips untuk menasihati antar sesama manusia, terutama yang keras kepala :
- Cobalah memuji yang bersangkutan sehingga dia akan lebih lunak berbicara,
Jangan beritahu kesalahannya karena mereka akan ngotot untuk bertahan dengan kesalahannya sehingga anda tidak nyaman berhubungan dengannya,
3. Pujilah dengan menyatakan bahwa dia banyak ide yang bisa direalisasikan sehingga si keras kepala merasa idenya penting dan dihargai,
4. Apabila dia emosional atau tampak sangat marah, jangan terpancing, bagaimanapun pikiran yang logis dan rasional anda jangan sampai dimanipulasinya,
5. Tetaplah tenang dan usahakan membujuknya dengan informasi yang benar, ingatlah orang yang keras kepala biasanya defensif dan merasa paling pintar,
6. Bersabarlah untuk membujuknya, bagaimanapun merubah perilaku orang yang keras kepala itu tidak mudah.
Demikianlah tips untuk saling menasihati, semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.
Penulis: Liesna | editor: Difa/cak iPhin
saya suka tajuknya, namun poin kedua kok, kenapa tidak ada paparannya? dan saya mohon penulisannya harus sesuai dengan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) dan berbahasa indonesia baku! terima kasih
oh iya, kalau jenengan berkenan, saya request artikel tentang hukum sholat awwabin. sebenarnya sholat awwabin yang di maksud itu apakah sholat duha atau sholat yang dilaksanakan antara pertengahan maghrib dan isya’ sejumlah 6 raka’aat dan 12 raka’at? terima kasih
Insya Allah akan kita buatkan rujukan